Selasa, 16 April 2013

SIKLUS MENSTRUASI


Sistem reproduksi wanita tidak seperti sistem reproduksi pria, sistem reproduksi wanita memperlihatkan perubahan siklik regular yang secara teologis dapat dianggap sebagai persiapan periodic untuk pembuahan dan kehamilan. Pada manusia, siklus ini dinamakan siklus menstruasi yang ditandai dengan perdarahan vagina periodik yang terjadi dengan terlepasnya mukosa uterus (menstruasi).
Siklus menstruasi dimulai dari hari pertama haid sampai hari pertama haid yang berikutnya. Siklus haid yang normal ± 28 hari. Lamanya haid ± 4 - 5 hari, hari pertama darah yang keluar sedikit, hari kedua biasanya paling banyak, lalu berangsur kurang sehingga berhenti pada hari ke-4 atau ke-5.
Organ-organ yang berperan dalam menstruasi:
1.      Hipotalamus

2.      Hipofisa anterior

3.      Ovarium

4.      Uterus (endometrium)

Dalam siklus menstruasi terdapat 3 sistem yang saling mempengaruhi:
Sistem hormone  => Siklus ovarium => Siklus endometrium

Sistem Hormon

Gambar 1. Sistem hormone dalam menstruasi
  1.     Hipotalamus
Hipotalamus berfungsi untuk merangsang hipofisa anterior agar mengeluarkan hormone yang berperan dalam siklus menstruasi. Hal itu karena hipotalamus mensekresi Gonadotropin Releasing Hormone (GNRH) yang berfungsi untuk merangsang hipofisa anterior agar mengeluarkan FSH dan LH, selain itu hipotalamus juga mensekresi Prolactin Inhibitory Hormone (PIH) yang mengerem produksi prolaktin. 

2.      Hipofisa anterior
Hipofisa anterior menghasilkan 3 buah hormone:
  •   FSH (Follicel stimulating hormone) 
Berfungsi untuk merangsang sekresi hormone estrogen oleh follikel
  •  LH (Luteinizing hormone) 
Berfungsi untuk merangsang sekresi hormone progesterone 
  • Prolactin 
Berfungsi untuk memulai dan mempertahankan produksi progesterone dari corpus luteum.

Siklus menstruasi terbagi menjadi dua macam siklus:

 1.      Siklus ovarium


Gambar 2. Siklus ovarium

Di dalam ovarium terdapat sel-sel telur muda yang dikelilingi oleh sel-sel gepeng yang disebut folikel primordial. Sebelum pubertas, ovarium masih dalam keadaan istirahat. Akan tetapi, ketika tercapai masa pubertas maka ovarium akan mulai bekerja karena adanya pengaruh salah satu hormone dari lobus anterior hipofisa (FSH/Folikel Stimulating Hormone). Beberapa folikel primordial mulai tumbuh, walaupun biasanya hanya satu yang menjadi masak dan kemudian pecah sedangkan yang lainnya mati.
Ø  Fase folikular (pemasakan follikel primordial)
Pada permulaan setiap siklus, beberapa folikel membesar, sel-sel disekeliling ovum berlipat ganda. Diantara sel-sel tersebut terbentuk suatu rongga (pembentukan antrum) yang berisi cairan follikel (Liquor folliculi). Ovum terdesak ke pinggir dan berada di tengah-tengah tumpukan tumpukan sel yang menonjol ke dalam rongga follikel. Tumpukan sel dan sel telur yang berada di tengahnya disebut Cumulus oophorus. Diantara sel telur dan sel sekitarnya terdapat zona pellucida. Sel-sel granulose yang membatasi ruangan follikel disebut Membrana granulose.
 Karena adanya pertumbuhan follikel, jaringan ovarium disekitar follikel tersebut terdesak keluar dan membentuk 2 lapisan yaitu Theca interna (banyak mengandung pembuluh darah )dan Theca externa (terdiri dari jaringan ikat yang padat).  Struktur sebuah follikel ovarium yang matang ini disebut (follikel de graaf). Follikel de graaf merupakan tempat pembuatan hormone estrogen, khususnya pada Theca interna.
Ø  Fase ovulasi
Follikel de graaf mendekati permukaan dan menonjol keluar, karena Liquor folliculi terbentuk terus. Sehingga, tekanan didalam follikel semakin lama semakin tinggi. Untuk terjadinya ovulasi bukan hanya tergantung pada tingginya tekanan tersebut, akan tetapi juga karena adanya perubahan-perubahan nekrobiotik pada permukaan follikel-follikel.
Pada permukaan ovarium sel-sel menjadi tipis sehingga pada suatu waktu follikel akan pecah dan mengakibatkan keluarnya Liquor folliculi bersama dengan ovum yang dikelilingi oleh sel-sel Cumulus oophorus(Corona radiata). Keluarnya sel telur dari follikel de graaf ini disebut ovulasi.
Ø  Fase luteal
Follikel yang pecah pada saat ovulasi segera terisi oleh darah membentuk Korpus hemoragikum. Sel-sel granulose dan teka yang melapisi folikel mulai berproliferasi, dan bekuan darah yang dengan cepat diganti oleh sel luteal yang kaya lemak dan berwarna kekuningan  sehingga berubah menjadi Corpus luteum. Corpus luteum mensekresikan hormone progesterone dan estrogen.
Bila terjadi pembuahan, maka Corpus luteum akan menetap dan membentuk Corpus luteum graviditatum dan jika tidak terjadi pembuahan maka Corpus luteum akan berubah menjadi Corpus luteum menstruationum yang mempunyai masa hidup 8 hari, kemudian ia akan berdegenerasi dan diganti dengan jaringan ikat sehingga berubah menjadi Corpus albicans yang berwarna putih. Dengan terbentuknya Corpus albicans maka pembentukan hormone progesterone dan estrogen mulai berkurang dan akan terhenti. Siklus akan kembali pada fase folikular.

 2.      Siklus uterus (Endometrium)

Gambar 3. Siklus uterus

Ø  Stadium menstruasi
Pada masa ini endometrium luruh dari dinding rahim disertai dengan perdarahan dan lapisan yang tertinggal hanyalah stratum basale. Jadi, cairan yang keluar dari vagina ketika menstruasi adalah campuran darah, potongan-potongan endometrium dan lender dari cervix. Darah tidak membeku karena karena adanya fermen yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan potongan-potongan mucosa. Banyaknya perdarahan selama haid normal ± 50 cc. 
Ø  Stadium proliferasi (hari ke-5 sampai ke-14)
a)      Stadium proliferasi dini
Endometrium mulai tumbuh dan tebalnya ± 2 mm. kelenjar-kelenjarnya lurus, epitelnya kubis rendah dan intinya berada dibasale.
b)      Stadium proliferasi lanjut
Endometrium menjadi lebih tebal karena bertambahnya stroma akibat pemecahan sel-sel.
Pada stadium proliferasi ini, penebalan endometrium berlangsung cepat dan kelenjar-kelenjar uterus tertarik keluar sehingga memanjang, akan tetapi kelenjar-kelenjar tersebut belum berkelok-berkelok atau mengeluarkan sekresi.
Ø  Stadium sekresi
a)      Stadium sekresi dini
Lapisan endometrium lebih tipis dari pada fase sebelumnya karena kehilangan cairan, tebalnya ± 4-5 mm. lapisan ini terbagi menjadi:
b)      Stadium sekresi lanjut
Lapisan endometrium lebih tebal dari pada fase sekresi dini. Endometrium sangat vaskuler, kelenjarnya sangat banyak dan berkelok-kelok dan kaya akan glycogen. Kondisi tersebut sangat ideal untuk nutrisi dan perkembangan ovum. Pembuluh darah tumbuh cepat hingga berkelok-kelok.
Ø  Stadium premenstruil
Terdapat infiltrasi sel-sel darah putih bisa PMN atau sel bulat. Stroma mengalami disintegrasi, dengan hilangnya cairan dan secret maka akan terjadi collaps dari kelenjar dan arteri. Pada saat ini terjadi vasokonstriksi , kemudian pembuluh darah itu ber-relaksasi dan akhirnya pecah.



Gambar 4. Hubungan antar siklus dalam menstruasi

Sumber:
Ganong (2002). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta EGC.
UNPAD (1983). Obstetri Fisiologi. Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung.


0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates